Selasa, 11 September 2012

Goa Pindul - Sungai Oyo

Beberapa waktu yang lalu seorang teman baik saya dari Bandung berkunjung, randomly, dadakan, dan dengan satu tujuan "Goa Pindul, Rin!". Ckck, memang, dari jaman bocah dulu ga ilang kebiasaan suka randomnya ni anak..

Tadinya berencana pergi rame-rame sama yang lain, tapi pas hari-H ternyata pada ga bisa, jadilah pergi ber2, make si picanto merah tercinta. Jam setengah 9 berangkat dari Jogja, sedikit kesiangan sih menurut saya, udah keburu panas, lalu lintasnya pun cukup ramai (cukup ngerti kondisi lalu lintas ke arah Gunung Kidul setelah 3 bulan ditugasin nglaju ke puskesmas sana hehe). Karena udah nelfon pengelola pariwisata sana, akhirnya kami dijemput oleh guide di alun-alun Pemda Wonosari. Oke sih sistemnya menurut saya, bener-bener niat untuk majuin pariwisatanya..

Jam 10 sampai di objek wisata. Daftar ke pengelola, alurnya cukup mudah, pengelolanya pun ramah dan baik. Kami mengambil paket cave tubing Goa Pindul dan body rafting Sungai Oyo, masing-masing 25ribu dan 35ribu per orang, sudah termasuk guide. Fasilitas yang didapet ada pelampung safety, ban, dan sepatu karet tahan air.

Diawali dengan Goa Pindul. Hmm.. Khas goa pengunungan kapur sih, stalaktit-stalagmit. Actually agak biasa menurut saya selain diselusurin dengan mengapung si sungai, mungkin karena saya pernah ke Pacitan yang goa-goanya lebih keren hehe..




Lanjut, kami menuju Sungai Oyo, yang berjarak sekitar 500 meter dari ending Goa Pindul. Jalan kaki, menyusuri pematang sawah. Sukaa banget view nya. Nah sayangnya kami datang pas musim kemarau, jadi sungainya rada kering dan arusnya super tenang..







Hmm, overall rate: 6/10. hehehe

Sendiri

Sendiri. Mungkin itu memang yang lebih baik untuk saat ini. Tanpa keluarga maupun sahabat. Bukan mauku, lingkungan yang memaksaku. Tapi kalo Kartini aja percaya "habis gelap terbitlah terang", kenapa aku tidak? :)

Kamis, 06 September 2012

Dark Side - Kelly Clarkson

There's a place that I know
It's not pretty there and few have ever gone
If I show it to you now
Will it make you run away

Or will you stay
Even if it hurts
Even if I try to push you out
Will you return?
And remind me who I really am
Please remind me who I really am

Everybody's got a dark side
Do you love me?
Can you love mine?
Nobody's a picture perfect
But we're worth it
You know that we're worth it
Will you love me?
Even with my dark side?

Like a diamond
From black dust
It's hard to know
What can become
If you give up
So don't give up on me
Please remind me who I really am

Don't run away

Don't run away
Just tell me that you will stay
Promise me you will stay
Don't run away
Don't run away
Just promise me you will stay
Promise me you will stay


*****

Yap, semua orang punya sisi negatif. Rasa sayang yang manis adalah bukan mengabaikan sisi buruk seseorang, melainkan menyadari, menerima, namun tetap mengingatan jika hal tersebut memang membawa efek buruk bagi dirinya dan sekitarnya.

Lebaran dan sekitarnya

First thing first, hai semua! Lama ga nulis, ceritanya kan (sok) sibuk gitchuuu *plak!*

Masih suasana bulan Syawal, yang diawali dengan Idul Fitri. Nah jadi pengen ngebahas beberapa fenomena terkait Idul Fitri yang saya rasain deh.


  • "Minal Aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.."
Hmmm kalo diliat secara harfiah, itu pleonasme ga sih? hehe. Monggo cek di translator.. Trus lagi, fenomena yang saya amati nih, kalimat ini tuh terkesan sebagai jargon khas Idul Fitri doang, saban ketemu orang ngomong itu. Padahal esensi yang seharusnya kan minta maaf yang tulus baik kesalahan lahirian maupun batiniah. Tapi yaa husnudzon aja deh yaa, mungkin maksudnya memang meminta maaf dengan tulus, well memang pasti ada diantaranya yang bener-bener bertujuan minta maaf. Hmm hal lain yang agak mengganjal, makin canggih dunia, kok saya makin ga ngerasa dapet esensi maaf dan memaafkannya ya. Dulu jaman kecil, kalo mau lebaran sibuk nulisin kartu 1 per 1, secara dulu juga kartu lebaran cuma gambar tok paling tulisan "Selamat Idul Fitri" jadi isian di dalamnya mesti tulis tangan. Dan hari H nya mesti nelfon kerabat 1 per 1. Udah agak gede dikit, hp mulai menjamur, minta maaf via sms walopun pamor kartu lebaran masih bagus (nah ini mulai siap saji, kartu lebaran udah banyak kalimat2 lucu dan variatif, alhasil pengirim tinggal ttd sama tulis alamat). Makin gede lagi, kartu lebaran mulai tenggelam, sms pun udah mulai "send to all" dan ada media2 sosial yang memungkinkan copy-paste ucapan. Dan sekarang, mostly main jarkom, main mention sekaligus banyak orang, dll. Hmm.. Udah setahun sekali, main babat gitu semua pula, hmm.. Sekali lagi ini balik ke pribadi masing-masing ^^v


  • Pusat perbelanjaan ramai!
Pada latah beli baju baru buat lebaran, seolah-olah semua orang tajir mendadak saat lebaran. Okelah ada THR, tapi kenapa ga itu disimpen aja, gunakan seperlunya, ga perlu kalap. Banyak yang serasa tajir mendadak saat mau lebaran, tapi setelahnya jadi kere. Hadeeeeh.. Bang bing bung yook, kita nabuuung..~

  • Masjid jadi sepi drastis
Dibanding saat Ramadhan lhoo.. Saya bukan anak masjid sih, tapi keliatan aja gitu. Dasar manusia makhluk matematis .___.

I didn't realize that I'm getting older until this condition below happened to my friends:
  1. getting MARRIED
  2. HAVING BABIES
  3. GRADUATED
Meanwhile, me? I'm in a relationship with my final assignment, phone, laptop, and guitar. Haha