Rabu, 04 Agustus 2010

Medical Error / Malpraktek??

Hai pembaca, maaf baru nongol lagi. Maklum, (sok) sibuk haha. Sebenernya niat ngepost ini dari kemarin2, tapi baru terlaksana sekarang. Jadi bgini, selama liburan kuliah ini, Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk menjadi observer beberapa operasi dan tindakan medis di sebuah rumah sakit. Dari beberapa operasi yang saya amati, ada beberapa tindakan para operator yang sedikit "mengganggu" konsep medical error yang udah saya pelajari.

ini salah satu ceritanya..
Pada suatu operasi buka pen(bner ga yah tulisannya?itulah pokonya,plat besi yang ditanam di tulang kalo tulangnya patah). Setelah proses pelepasan plat besi yang bikin tulang ikut ngerasa ngilu (yampun, bayangin, tulang diketok-ketok pake pahat, palu, ada bor pula, hiiiiy), bekas tulang yang tadinya ditempeli plat membentuk bekas menonjol. Pada operasi dengan dokter X, bekas tulang tersebut dibiarkan saja, dan langsung dijahit untuk menutup luka. Karena tidak tahu apa-apa, saya hanya diam dan manggut-manggut,wlaupun bertanya-tanya "apa itu tulangnya ga bakal ngerusak otot2 di atasnya?"tapi tetap saya hanya diam. Keesokan harinya, saya mengikuti operasi serupa, dengan dokter yang dikenal sebagai bedah ortopedi terbaik di kota saya, namun perlakuan berbeda terlihat saat sang dokter membuang sisa tulang yang menonjol tersebut. Saya pun memberanikan diri bertanya, "dok, kenapa tulangnya harus dibuang?kemarin saya melihat operasi serupa,namun operatornya langsung nutup ototnya.." Dan sesuai dugaan saya, sang dokter menjawab kalau langsung ditutup,bisa memperlambat penyembuhan,bahkan malah mencederai otot pasien,memang itu bisa kembali lagi,tapi butuh waktu lama dan beresiko. Nah lhoooo, jadi tindakan dokter X dianggap medical error?lalu?? Okelah, bisa saja jaringan di sekitar tulang pasien tidak cedera, tapi kalo ternyata malah sebaliknya? Sementara dokter X sepertinya cukup yakin bahwa tindakan yang ia lakukan sudah sesuai prosedur.. Aduh, saya bingung juga mau komentar sebenarnya..

tidak bermaksud apa-apa terhadap pihak manapun, hanya berbagi cerita, sebagai introspeksi bagi para dokter dan calon dokter, termasuk saya. :)