Minggu, 27 Oktober 2013

Bantul: Pantai Pandansari

Udah lama ni ga menjelajah tempat wisata gara-gara weekend hampir selalu jadi tahanan RS -__-
Anyway kali ini aku jalan-jalan ke Pantai Pandansari, Bantul. Jujur, yang dicari bukan karena pantainya terkenal bagus atau apa, tapi disini ada mercusuarnya. Dari dulu selalu penasaran sama mercusuar hahaha. Dari kota Jogja jarak tempuhnya sekitar 40 menit (klo nyetir santai).
Dari jauh udah keliatan ada mercusuar tinggi menjulang. Buat masuk ke dalamnya cukup bayar 5ribu rupiah. Oh iya jangan lupa matur ke penjaga mercusuarnya, minta dibukain pintu masuknya hehe, biasanya digembok, tapi dibuka untuk umum kok..

 up up here we go!

view dari atas, keren, dan anginnya kenceng, enak bangeeettt!

Sabtu, 19 Oktober 2013

Yaa yaa yaa

Ga menjalankan tugas seperti seharusnya, tapi ga ikhlas klo ga dapet pengalaman kaya yang jalanin tugas. "aku gamau jaga sendirian, ga berani.." padahal ya apa sih yg ditakutin? Banyak orang-orang lain juga haha..

Kehidupan koas ituuu warna warni banget! :D

Minggu, 29 September 2013

Jerawat, Si Pengganggu Kecil

Jerawat (acne vulgaris), peradangan kronik folikel pilosebasea yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis yang khas, selalu mendapat perhatian bagi para remaja dan dewasa muda. Melihat angka prevalensi jerawat yang berkisar 79-95% di kalangan remaja dan dewasa muda, hampir semua orang pernah mengalami masalah jerawat. Jerawat ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah-daerah predileksi, seperti wajah, bahu, bagian atas dari extremitas superior, dada, dan punggung (Enny, 2009). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda (14-25 tahun) merupakan kelompok umur dengan insedensi jerawat terbanyak. Biasanya jerawat akan berinvolusi sebelum usia 25 tahun, namun hal ini dapat berlanjut sampai usia dewasa. Jerawat terutama timbul pada kulit yang berminyak berlebihan akibat produksi sebum yang berlebihan di tempat dengan glandula sebasea yang banyak (Baumann dkk., 2009). Pada remaja terjadi perubahan fisiologis berupa kenaikan kadar hormon androgen yang kemudian menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebacea sehingga kulit menjadi cenderung berminyak.
Anggapan bahwa beratnya akne berhubungan dengan sekresi sebum mengakibatkan dugaan bahwa makanan dengan kadar lemak dan karbohidrat yang tinggi dan juga produk yang diolah dari susu dapat memicu terjadinya akne karena produksi sebum yang lebih komedogenik (karena kadar lemak darah meningkat) kemudian menyumbat folikel pilosebaseus  lalu terjadi ruptur folikel dan inflamasi (Batya dkk., 2010). Namun demikian masih banyak pula kontroversi mengenai kaitan intake makanan dengan insidensi jerawat. Kurangnya pengetahuan tentang kaitan makanan terhadap insidensi jerawat kemudian menimbulkan persepsi yang simpang siur di masyarakat.
 Jerawat dapat mempengaruhi kualias hidup karena selain memiliki efek psikologis seperti minder atau malu, biaya perawatan dan pengobatannya pun cukup besar (Lehmann dkk., 2002). Oleh karena itu, dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu melakukan pencegahan jerawat tanpa menggunakan obat tertentu, dalam hal ini terkait dengan gaya hidup berupa pola intake makan.

Etiologi
Penyebab jerawat bermacam-macam (multifaktor), beberapa yang dianggap berpengaruh diantaranya:
a) Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Hal ini terkait dengan salah satu patogenesis jerawat berupa adanya peningkatan keratinisasi dalam folikel pilosebasea (Baumann dkk., 2009).
b) Meningkatnya produksi sebum yang menyebabkan peningkatan unsur komedogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi jerawat (Baumann dkk., 2009).
c) Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum (Baumann dkk., 2009).
d) Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes) yang berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum (Baumann dkk., 2009).
e) Terjadinya respon hospes berupa circulating antibodies yang memperberat jerawat (Graham-Brown dkk, 2005).
f) Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid, gonadotropin, serta ACTH, yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal tubuh, ataupun konsumsi obat-obatan seperti steroid dan kontrasepesi oral. Orang dengan hiperandrogenisme memiliki tingkat keparahan jerawat yang lebih tinggi dibanding yang normal (Chiu dkk., 2003)
g) Faktor psikis. Jerawat dimasukkan dalam psychocutaneus disorder. Faktor emosional dan gangguan psikis dapat mencetuskan penyakit kulit, dapat menginduksi serangan baru atau memperburuk keadaan penyakit. Stress psikis dapat meningkatkan kadar androgen dalam darah (Syamsulhadi dkk, 2002).
h) Genetik. Seorang anak yang orangtuanya memiliki riwayat jerawat akan memiliki resiko sebesar 60% untuk menderita jerawat. Sementara jika memiliki saudara kandung dengan riwayat jerawat, maka resiko seseorang juga menderita jerawat sebesar 80%. Selain itu, pasien dengan jerawat memiliki sensitivitas lebih terhadap hormon androgen. Tingkat sensitivitas ini mempengaruhi derajat keparahan, durasi keaktifan lesi, dan persebaran lesi jerawat (Xu dkk., 2007).
i) Ras. Ras Kaukasoid cenderung lebih beresiko menderita jerawat disbanding ras Mongoloid dan Negroid (Smith, 2007).
j) Usia. Prevalensi tertinggi jerawat ada pada kelompok usia remaja dan dewasa muda, yaitu 79-95%(Graham - Brown dkk, 2005).
k) Makanan. Pengaruh makanan terhadap jerawat masih kontroversi. Beberapa penelitian mengatakan ada makanan tertentu yang berpengaruh terhadap jerawat, namun ada pula yang mengatakan tidak berpengaruh. Namun kebanyakan penelitian dilakukan di negara yang didominasi ras Kaukasoid dan dengan pola makan western diet. Penelitian yang dilakukan di wilayah Asia masih jarang yang terpublikasikan.
l) Faktor lain: kosmetik, musim, trauma (Graham-Brown dkk, 2005).

Patogenesis
Ada empat hal yang menjadi kunci pathogenesis munculnya jerawat, yaitu: (1) hiperproliferasi keratinosit folikuler (2) produksi sebum yang berlebihan (3) kolonisasi Propionibacterium acne (4) proses inflamasi (Graham-Brown dkk, 2005).
Unit pada kulit yang sangat berperan dalam patogenesis jerawat adalah folikel pilosebasea. Proliferasi yang berlebih dan peningkatan kohesi antar sel terjadi di bagian infundibulum folikel yang diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti: stimulasi androgen, penurunan kadar asam linoleat pada kulit, dan peningkatan aktivitas IL-1α. Kondisi ini menyebabkan retensi sebum yang kemudian terjadi dilatasi infundibulum (Graham-Brown dkk, 2005).
Pada pasien jerawat terjadi peningkatan kadar sebum yang terjadi akibat peningkatan konversi hormon androgen menjadi bentuk 5 alfa dihidrotestosteron. Sebum merupakan komponen yang tersusun atas skualen, wax (lilin), ester dari sterol, kolesterol, lipid polar, dan trigliserida. Kenaikan abnormal dari kadar sebum menjadi faktor terjadinya deskuamasi dan hiperkeratinisasi. Bertambahnya erupsi korneosit di saluran pilosebasea, pelepasan korneosit yang tidak adequat, atau kombinasi keduanya menyebabkan penumpukan korneosit dalam saluran pilosebasea. Penumpukan korneosit dan sebum menyebabkan munculnya gambaran komedonal (Baumann dkk., 2009).
Kenaikan jumlah sebum berarti terjadi pula kenaikan kadar trigliserida, yang merupakan salah satu komponen penyusun sebum. Trigliserida dipecah oleh propionibacterium acne menjadi asam lemak bebas yang bersifat iritatif dan komedogenik. Asam lemak bebas menyebabkan peningkatan kolonisasi propionibacterium acne di kulit. Kenaikan sekresi sebum tidak disertai kenaikan kadar asam linoleat dalam sebum. Defisiensi asam linoleat dalam epitel folikel menimbulkan hiperkeratosis folikuler dan penurunan fungsi barrier dari epitel, yang kemudian membuat dinding komedo mudah tertembus mediator inflamasi. Pada 24 jam pertama, ditemukan CD 4+ di sekitar dinding folikel dan CD 8+ di sekitar pembuluh darah. Limfosit adalah sel yang dominan ditemukan. Setelahnya sel dominan berganti menjadi neutrofil. Kejadian inflamasi ini terus berputar sehingga memungkinkan terjadi perkembangan lesi jerawat (Baumann dkk., 2009).

Gambaran Klinis
Predileksi jerawat adalah tempat dimana banyak ditemukan folikel pilosebasea, yaitu pada bagian wajah, bahu, lengan bagian atas, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. Lesi berpusat pada daerah pori-pori kulit. Kebanyakan penderita jerawat datang ke klinik dengan keluhan kosmetik, walaupun jerawat dapat juga menimbulkan keluhan berupa rasa gatal.
Lesi jerawat secara garis besar dibagi menjadi lesi non-inflamatif, inflamatif, dan jaringan parut yang terjadi sebagai komplikasi kedua lesi lainnya. Lesi non inflamatif adalah komedo, baik komedo putih atau komedo tertutup (whitehead comedo) maupun komedo hitam atau komedo terbuka (blackhead comedo). Komedo merupakan gejala patognomonis bagi jerawat yang berupa papul milier dengan sumbatan sebum di tengahnya. Komedo hitam mengandung melanin karena letaknya superfisial, sementara komedo putih letaknya lebih dalam sehingga tidak lagi terdapat melanin. Lesi inflamatif terdiri dari papul, pustul, nodul, dan kista. Lesi ini muncul akibat adanya proses inflamasi di superfisial maupun profunda yang menyertai ruptur mikroskopik komedo. Papul dan pustul terjadi di bagian superfisial kulit, sementara nodul dan kista terjadi di bagian yang lebih profunda. Jaringan parut merupakan lesi yang terjadi sebagai komplikasi lesi inflamatif maupun non-inflamatif. Jaringan parut dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu rolling, boxscar, icepick, dan hypertrophic.
Dalam penerapan klinisnya jerawat diklasifikasikan menurut derajat keparahannya. Klasifikasi ini dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan, dan sebagai acuan follow-up keberhasilan terapi.


Klasifikasi jerawat menurut Lehmann dkk (2002) dibagi menjadi tiga kelompok:
  • derajat ringan, dengan ketentuan: Bila terdapat kurang dari 20 lesi non-inflamatif, atau bila terdapat kurang dari 15 lesi inflamatif, atau bila total lesi kurang dari 30
  • derajat sedang, dengan ketentuan: Bila terdapat 20-100 lesi non-inflamatif, atau bila terdapat 15-50 lesi inflamatif, atau bila total lesi 30-125. 
  • derajat berat, dengan ketentuan: Bila terdapat lebih dari 5 kista, atau bila terdapat lebih dari 100 lesi non-inflamatif, atau bila terdapat lebih dari 50 lesi inflamatif, atau bila total lesi lebih dari 125


MAKANAN DAN JERAWAT? *sengaja dibikin gede, buanyak banget yang nanyain soalnya haha

Beberapa penelitian menemukan adanya kaitan diet dengan kejadian jerawat. Sebuah penelitian yang dilakukan Smith, dkk. (2007) membuktikan bahwa diet LGL ( Low Glycemic Load) menurunkan simptom pada jerawat. Pada penelitian tersebut juga ditemukan grup kontrol mengkonsumsi lemak jenuh lebih banyak dibanding grup diet LGL. Diet indeks glikemik, lemak, dan kandungan susu tinggi diduga mempengaruhi insidensi jerawat. Hal ini terkait dengan pengaruh hormonal dari komponen diet tersebut yang memicu mediator pro-inflamatori dan meningkatkan kadar sebum. Meskipun demikian masih cukup banyak kontroversi antara kaitan intake makanan dengan kejadian jerawat, beberapa penelitian yang dilakukan di daerah barat (Eropa dan Amerika) menunjukkan hasil positif sedangkan beberapa lainnya menunjukkan hasil negatif (Spencer, dkk.,2009). Penelitian lain dilakukan di Korea dengan meneliti makanan yang biasa dimakan di daerah tersebut, baik Western food maupun makanan lokal. Hasilnya menunjukkan ada beberapa makanan non-Western yang dianggap mempengaruhi insidensi jerawat, yaitu junk food, minuman bersoda, keripik, keju, babi, ayam, kacang, dan rumput laut (Jung, dkk. 2010). Sebuah penelitian terbaru dilakukan di Indonesia yang menilai pengaruh intake tempe terhadap insidensi jerawat dan hasilnya menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara statistik. Namun demikian, penelitian tersebut tidak memperhitungkan variabel makanan lain yang mungkin berpengaruh (Zulfitrah,2012).Penelitian berikutnya oleh Chiu dkk (2003) yang melibatan 22 sampel juga mendukung hasil peneiltian ini. Penelitian tersebut menunjukkan hasil korelasi negatif antara diet dan keparahan jerawat (r=-0,5, P=0,02).
     Penelitian lain yang dilakukan oleh Adebamowo, dkk (2005) dan melibatkan 47.355 sampel wanita menemukan adanya pengaruh intake susu terhadap insidensi jerawat (P=0,002), namun tidak dapat membuktikan adanya pengaruh komponen makanan lain.
     Penelitian uji klinis dilakukan oleh Smith, dkk. (2007) dengan model randomized controlled trial pada 43 sampel pria usia 15-25 tahun menguji pengaruh diet low-glicemic-load terhadap perbaikan simptom jerawat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan diet low-glicemic-load seperti ayam, ikan, roti gandum, pasta, dan buah menunjukkan perbaikan simptom lebih baik dibanding grup kontrol (P=0,03). Makanan berindeks glikemik tinggi mempengaruhi derajat keparahan jerawat
     Penelitian lainnya dilakukan di Korea oleh Jung, dkk (2010) melibatkan 783 pasien jerawat dengan metode cross-sectional menunjukkan hasil adanya beda frekuensi yang lebih tinggi signifikan pada makanan tertentu pada pasien jerawat dibanding kontrol, antara lain: junk food (P=0,002), minuman bersoda (P=0,005), keripik (P=0,001), keju (P=0,04), babi (p=0,02), ayam (P=0,001), kacang (P=0,002), dan rumput laut (p=0,003).


Note: hasil penelitian itu bermakna kalo p kurang dari 0,05 yaa temantemaan
Nah sekian sedikit sharing tentang jerawat. Semoga bermanfaat :D


Minggu, 22 September 2013

Move on

Move on bukan berarti lari dari kenyataan, tapi karena kita udah cukup dewasa menerima dan menghadapi kenyataan..
Karena hidup itu indah dan penuh pilihan :)

Senin, 02 September 2013

Purbalingga: Agrowisata Strawberry, Sanggaluri Park

Kali ini aku mau share beberapa tempat di Purbalingga, mungkin yang lebih terkenal itu cuma Owabong, semacam waterpark gitu.. Atau aku yang kurang update ya? haha habisnya kalo nanya orang-orang jarang ada yang nyebut tempat ini, apalagi jalannya, kecuali nanya sama orang Purbalingga langsung hehe. Well, mungkin yang tinggal di Jawa masih ngerti dikit-dikit, tapi yang daerah lain? Padahal menurutku ini bagus tempatnya hehe :D So I think I'm going to make a bit review on these place..

Agrowisata Strawberry
Hmm di gugelmep ndak aaadaaa hahaha, sebenernya jalannya simpel kalo dari kota Purbalingganya, tapi masuk jalan gunungnya yang rempong,saran sih kalo bawa mobil minimal 1300cc, itu aja udah emosi plus deg-degan takut ga kuat nanjak hehe. Jalan raya utamanya Jl. AM Sumarmo, luruuuus aja ke utara, ketemu simpang Mrebet masih lurus lagi. Nanti ada plangnya sih, aku juga bingung nyebut belokannya itu dimana hehe. Udah deh ikutin jalan itu aja, naiiik naiiik ke puncak gunung..hehe. Terletak di desa Serang, di kaki Gunung Slamet, membuat spot ini adem adem seger :3
Disini yang paling asik ya main di kebun strawberry, bayar 15rb bisa makan sepuasnya. Baru kali ini ngerasain strawberry yang mateng, lembut, berair, dan maniisss banget! Dan disini menyediakan jasa EO gathering/outbond.








Sanggaluri Park
Merupakan taman rekreasi keluarga, luasnya yaa sedang sih, tapi cukup buat bersantai, apalagi bareng keluarga. Ada beberapa museum, seperti museum reptil, museum uang & perangko, museum iptek, dan museum wayang. Kecil-kecil sih museumnya, tapi yaa lumayan menambah wawasan. Ada beberapa permainan buat si kecil, dan ada beberapa hewan yang dikonsep seperti mini zoo.




ENJOY PURBALINGGA! :D

Kamis, 04 Juli 2013

Bertualang ke negeri orang (part.4)

Lama banget baru nyambung ceritanya, haha.

18 Maret 2013
Destinasi: Prague
Niatnya kesini mau shopping + jalan-jalan, eeh ternyata cuacanya jelek, jadilah cuma shopping. Itupun cuma beli pernak pernik dikit haha.



19 Maret 2013
Destinasi: Muenchen


Naik bus 2 tingkat! gatau kenapa tapi seneng sendiri gitu haha maklum lah di Indonesia ga pernah naik beginian. Lagi2 ini dicover sama Eurail! mantaaap.. Perjalanan Praha - Muenchen sekitar 4 jam, bahkan untuk bus pun mereka on time lho, dan bisa tau kecepatan bus saat itu dari monitor yang ditayangin di bus.

Sampe Muenchen udah malam, kembali ngumpul ber4, lalu menuju hotel yang udah kita book. Lawaknya adalah....ternyata lokasinya itu di jalan tempat night pub,striptease bar,dsb haha. Tapi mirisnya disana justru banyak Muslim.. :(

20 Maret 2013
Petualangan sehari di Muenchen dimulai! Targetnya sih ga neko2, cuma museum BMW dan Allianz Arena haha..


ini BMW jejer2 semua -___-







part 5 menyusul ahaha

Selasa, 02 Juli 2013

Baturraden

Bukan Batu Raden! haha, seriusan baru kemaren banget tau kalo ternyata Baturraden, bukannya Batu Raden..

Sebuah dataran tinggi yang dijadikan lokawisata, terletak di Purwokerto. Ceritanya saya baru ditugasin di RSU Banyumas, makanya pas waktu kosong dolan kesini.

Kesan pertama, apik! setidaknya ijo ijo tertata dan asri.. HTM 8000 rupiah per orang, parkir mobil 4000 rupiah. Tapi untuk masuk ke pancuran-pancurannya harus bayar lagi.. Pancuran itu mata air panasnya gitu, ada 7 katanya, yang ke-7 letaknya paling atas, harus jalan kaki 1,3km kalo ga salah. Saya mah cuma ke pancuran 3 ahaha, capek habis jaga malam, nyetir dewe pula *alibi :p





Kamis, 09 Mei 2013

Pertama

Ini minggu pertamaku jadi dokter muda di bagian obgyn. Udah lumayan banyak pengalaman baru yang saya dapat, dari yang seru sampai yang sedih.

Minggu pagi kemarin, aku dan 4 orang teman ditugaskan untuk melakukan IVA masal, 2 orang diantaranya datang terlambat, "sebentar rin, pasien kami ada yang kondisinya gawat, ini lagi ditolong, alex lagi cpr" DEG. Pasien di bangsal mana ya..pikirku. Kebetulan malam sebelumnya aku yang jaga malam. Akhirnya 2 temanku tadi datang, r:"gimana gimana pasiennya?" a:"ga ketolong rin.." DEG DEG DEG. Aku makin deg-degan. Ketika kutanya nama pasiennya, benarr saja, beliau adalah salah satu pasien saat aku jaga malam. Masih teringat jelas beliau sangat ramah, tidak ada tanda-tanda kegawatan ketika aku bolak balik memeriksa beliau. Malah, beliau sempat memberi sedikit nasehat, agar saya menjadi dokter yang ramah, rendah hati, dan tidak membeda-bedakan pasien. Cukup lama aku berbincang dengan beliau. "Aku kangen rumah dok..doain aku bisa cepet pulang yaa.." itu kalimat terakhir beliau saat aku pamit.
...
Umur memang rahasia Tuhan, kita hanya bisa berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin sisa umur yang kita punya..
Ada beberapa hal yang memang perlu dievaluasi, dan semoga bisa jadi pelajaran sampai nanti. Ini pengalaman pertamaku yang, yaa.. cukup membuatku tersentak.
Allah tau yang terbaik.
Selamat jalan, bu

Minggu, 28 April 2013

Bertualang Ke Negeri Orang (part.3)

14 - 16 Maret 2013
LIMSC 2013. Selama beberapa hari ini aku ikutan conference, well sebagai peserta pasif sih, si Irham dan Sandeep yang jadi peserta aktif a.k.a jadi pembicara. Keren ya mereka :') Ternyata ada juga mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang ikutan acara ini. We're having so much fun, nambah banyak temen dari berbagai negara, dan dapet banyak cerita tentang kultur maupun sistem pendidikan dan kesehatan di berbagai negara..

'till we meet again, fellas!
17 Maret 2013
Sebenernya pagi-sore nya masih dalam rangkaian post conference tour LIMSC. Tapi hari ini dimulai dengan keterlambatan aku dan ova akhirnya ditinggal bus rombongan, dimana kami gatau awalnya, tempat acara berikutnya dimana. Pengen nampol muka sendiri "lo kira ini Indonesia, yg telat 15 menit dimaklumi?" ahaha. Setelah tanya-tanya, dapetlah info klo mereka ke Den Haag. Kota lain cuy! Tapi sekali lagi bersyukur karena punya Eurail Pass, yang memungkinkan naik kereta apa aja gratis hahahaha. Langsung lah cus ke Den Haag, trus nyambung naik trem. Pertama kalinya naik trem! Aaah suka banget lah sama sistem transportasi disini! :') Lalu turun di Scheveningen, karena katanya rombongan baru makan di pantai Scheveningen. Naaah, ternyata pantainya itu luas, aku sama ova turun di ujung, eeeh ternyata mereka di sisi lain. Jadilah kami jalan kaki di pasir, dan itu super gempor, kaya jalan di Parangtritis dari ujung ke ujung! -___-a




Perjalanan dilanjutkan dengan muter-muter Den Haag a.k.a The Hague. Nice town, actually. Except the cold weather haha. Luckily ada panitia yang tinggal disini, baik banget mau nemenin muter-muter..















Demikianlah petualangan di Leiden. Sekitar jam 8 malam, kami ber-4 melanjutkan petualangan dengan kereta.

Destinasi: Berlin

Nginep di kereta! Yeahaha.. 4 bocah geret-geret koper di tengah malam di negeri orang. Yup, kami naik kereta yang harus pindah-pindah. Sempet ada konflik, mungkin karena udah capek banget, ngantuk, jadi gampang emosi -___- hee. Yaa dijadiin pelajaran aja hehe.
Sekitar jam 7 pagi tiba di Berlin. Karena kami ga nginep, jadilah nitip tas di stasiun. Nice lho, mereka emang nyediain ruang penyimpanan buat orang-orang yang transit, 5 euro per hari per barang. Keluar dari stasiun, beeuuuh dingin banget haha, bahkan matahari ga keliatan. Karena cuma sebentar, jadi kami cuma foto-foto di beberapa tempat. Harusnya ada taman yang bagus banget, tapiii karena masih belum spring jadinya, bahkan daun-daun masih belum tumbuh, masih sebagian ketutup salju juga, kering..









Sekian dulu part 3 nya, tunggu part.4 nya yaa hihi. See you! :D