Minggu, 13 Mei 2012

Puskesmas (part 1)

Udah 5 minggu ini saya dapet tugas untuk ke Puskesmas, seminggu sekali. Emang tugas resmi dari kampus sih. Dari awal, uuuh I'm totally excited! Walopun deg-degan karena akan ketemu pasien langsung, kaya mau meledak rasanya! hahaha.. Tempatnya lumayan jauh, di Puskesmas Nglipar 1, Gunung Kidul.
Cerita komplit subjektifnya nanti aja ya, untuk part ini mau review beberapa kasus yang udah saya dapet sampai sejauh ini. Ga semuanya sih, karena banyak yang kasusnya sama. Oh ya, tempat favorit jaga saya yaitu IGD, selain perawat-perawatnya super baik, dapet pengalaman skill yang cukup banyak, hehe :D

  1. Remaja wanita 14 tahun dibawa guru dan ibunya ke IGD dalam keadaan somnolent. TD 90/60. Nadi dan respirasi dbn. Tanda anemis (-). Alloanamnesis dengan ibu ternyata pasien belum sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Dx: hipoglikemi. Pasien tidak mau makan maupun minum. Tata laksana: Pemasangan IV Line, lalu infus RL. Tak lama pasien sadar, kondisi membaik, TD 110/70. Pasien kemudian diperbolehkan pulang.
  2. Pria, 90 tahun, dengan keluhan sesak nafas berulang terutama ketika beraktivitas. Dada terasa sesak bahkan setelah berjalan beberapa puluh meter. TD 170/100. Nadi dan respirasi dbn. Pitting edema (-). Wheezing (-). (My bad, rada gugup pas px jantung, akhirnya ga terlalu dapet hasil signifikan huhu). Pasien kemudian dirujuk ke RSUD (karena kertas EKG di puskesmasnya habis) untuk px lebih lanjut dengan kecurigaan adanya kelainan pada jantung. Sementara pasien diberi HCT dan captopril.
  3. Wanita, 75 tahun, mengeluh sakit kepala, nyeri ulu hati, dan sakit gigi. Tampakan pipi bengkak uni lateral. Pasien kesakitan ketika diminta membuka mulut, terlokalisir di sisi yang bengkak. Caries gigi (+), oral hygiene sangat buruk. TD 130/90. Pasien dikonsulkan ke dokter gigi dengan kecurigaan infeksi periodontal, pemasangan infus RL, diberi ranitidin dan paracetamol.
  4. Wanita, 24 tahun, mengeluh pusing, mual, dan lemas. Suhu tubuh subfebris saat kunjungan. Tanda vital dbn. Pemeriksaan abdomen, terdapat tenderness. Keluhan sudah dirasakan selama 3 hari. Pasien dirujuk ke lab untuk widal test dengan kecurigaan demam typhoid. Pasien diberi ranitidin, chloramphenicol, cimetidine, antasida, dan paracetamol.
  5. Pria, 25 tahun, datang ke IGD karena baru mengalami kecelakaan. TD 120/80. Tidak ada trauma kepala, kesadaran compos mentis. Luka superficial di beberapa tempat. Pasien kemudian diberi perawatan luka (dibersihkan dengan NaCl fisiologis, Perhidrol, dan povidone iodine, lalu ditutup dengan kassa)
  6. Wanita, 54 tahun. Mengeluh jempol tangan kanan terasa kaku dan nyeri ketika digerakkan, terutama saat bangun tidur, dan biasanya mereda saat siang. Inspeksi simetris tanpa tanda peradangan. Sebelumnya pasien memeriksakan GDN dan diperoleh hasil 205 mg/dl. TD 150/90. Pasien dirujuk untuk pemeriksaan asam urat dengan kecurigaan gout arthritis. Sementara pasien diberi HCT, glibenclamide, dan asam mefenamat.
  7. Wanita, 63 tahun. Mengeluh gatal-gatal di tangan sifatnya hilang timbul, dan mengatakan biasa ada obat yang diminum rutin untuk menghilangkan gatalnya tersebut. Pemeriksaan UKK tidak ada kelainan. Dx: alergi. Pasien kemudian diberi antihistamin, dan multivitamin.
  8. Anak perempuan, 12 tahun, dibawa guru dan orangtuanya ke IGD dalam kesan kondisi badan kaku dan tegang, nafas terengah-engah terkesan sulit bernafas, tangan seperti bergetar halus namun tidak khas. Gurunya mengatakan kejadian ini mendadak begitu saja ketika di sekolah. OS mampu mengikuti instruksi untuk menarik safas panjang. Tanda vital dbn. Tata laksana: Pemberian O2 dan..(maaf kalo ini ga formal banget) *pukpuk* "ayo dek emosinya dikeluarin aja, kalo mau nangis ya nangis aja". Setelah ditemani sang ibu beberapa saat kondisi OS membaik. Dx: histeria konversi
(pegel, lanjut nanti ya hehe)

0 komentar:

Posting Komentar