Minggu, 18 Oktober 2009

dokter oh dokter..

Banyak orang yang berpersepsi dokter itu sosok yang keren, penuh wibawa, baik hati, intelek, blaa blaa blaa.. Tapi menurut kacamata gw, yg Alhamdulillah dan InsyaAllah bakal jadi dokter juga, ga semua dokter itu bisa benar-benar menjalankan profesinya sesuai dengan norma profesionalitas. Buktinya gw menemukan dan mendengar cukup banyak cerita tentang mereka-mereka itu.

Salah satunya, ketika gw dan teman gw makan siang di sebuah restaurant, gw tanpa sengaja mendengar pembicaraan pengunjung lain yang duduk bersebelahan dengan gw, dan dari situ gw tau kalau mereka adalah para dokter. Tak lama kemudian, tercium bau asap rokok (fyi, gw sangat sensitif dan ga suka sama hal-hal yang berkaitan dengan rokok, apalagi asap nya). And guess what, asap tersebut berasal dari mereka! waw, pikir gw. Bukan kah seorang dokter yang profesinya sebagai pelayan kesehatan, memang sudah seharusnya memberi contoh pola hidup sehat?? Dan yang gw tau- dan semua orang,apalagi dokter juga pasti tau kalau merokok sama sekali tidak mencerminkan gaya hidup sehat.. ckckck.. ADA APA DENGAN MEREKA??? Kalau dokternya aja hidup dengan pola hidup yang ga sehat, gimana mau bikin orang lain sehat?? Sebagai pasien juga bukan tidak mungkin malah meragukan kredibilitas dokter tersebut kalau mereka tau bahwa sang dokter tidak memberikan contoh yang baik.. Walaupun ini terkesan sok tau, karena gw masih mahasiswi tingkat 1 di fakultas kedokteran, tapi gw bisa menilai perbuatan mereka tidak profesional. Menjadi profesional (dalam hal ini sebagai dokter) bukan hanya di depan pasien, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dosen dan ortu gw pernah bilang, dokter adalah pekerjaan seumur hidup, kapanpun, dan dimanapun. dalam artian berbeda dengan pekerjaan lain,yang mengenal istilah "mantan", kalau dokter, memang ada kata "mantan dokter"?? Nggak khan? Dan beban seorang dokter tidak bisa terlepas begitu saja seusai jam praktek atau di luar rumah sakit, pagi, siang, malam, di rumah, di manapun, label dokter tersebut ga bakal pernah lepas..

Gw mungkin belum bisa berbuat banyak untuk hal ini, paling yaaa cuma bisa nulis-nulis begini lah.. Tapi gw harap, yaa siapa tau, mas-mas, mbak-mbak, bapak-bapak,dan ibu-ibu yang merasa seperti yang diceritakan di atas, mbok ya tolong dipikir-pikir lagi kalau mau berbuat hal-hal demikian.. Bukan bermaksud lancang atau gimana lho, hanya mengingatkan, saya sendiri juga masih perlu banyak belajar kok.. :)



Sekian, tunggu cerita berikutnya!
:))

0 komentar:

Posting Komentar